A.
LATAR BELAKANG
Gelobalisasi adalah integrasi internasional yang
terjadi karena pertukaran pandangan dunia, produk, dan aspek-aspek kebudayan
lainya. Kemajuan infrastruktur dan telekomunikasi termasuk kemunculan telegraf
dan Internet merupakan faktor utama dalam globalisasi yang semakin mendorong
saling ketergantungan (interdependensi) aktivitas ekonomi dan budaya.
Meski sejumlah pihak menyatakan bahwa globalisasi
berawal di era modern, beberapa pakar lainnya melacak sejarah globalisasi
sampai sebelum zaman penemuan Eropa dan pelayaran ke Dunia Baru. Ada pula pakar
yang mencatat terjadinya globalisasi pada milenium ketiga sebelum Masehi. Pada
akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20, keterhubungan ekonomi dan budaya dunia
berlangsung sangat cepat.
Menurut
asal katanya “ globalisasi” di ambil dari kata global yang maknanya uiversal. Achmad Suparman menyatakan Globalisasi
adalah suatu proses menjadikan sesuatu (benda atau perilaku) sebagai ciri dari
setiap individu di dunia ini tanpa dibatasi oleh wilayah. Globalisasi belum
memiliki definisi yang mapan, kecuali sekedar definisi kerja (working
definition), sehingga bergantung dari sisi mana orang melihatnya. Ada yang
memandangnya sebagai suatu proses sosial, atau proses sejarah, atau proses
alamiah yang akan membawa seluruh bangsa dan negara di dunia makin terikat satu
sama lain, mewujudkan satu tatanan kehidupan baru atau kesatuan ko-eksistensi
dengan menyingkirkan batas-batas geografis, ekonomi dan budaya masyarakat.
Di sisi lain makna”globalisasi”adalah sebuah kontinitas lingkungan yang terkonstruksi sebagai kesatuan utuh. Marshall McLuhans
menyebut dunia yang diliputi kesadaran globalisasi in global village (desa
buana). Dunia menjadi sangat transparan, sehingga seolah olah tanpa batas
administrasi suatu Negara. Batas-batas geografis suatau Negara menjadi kabur.
Globalisasi membuat dunia menjadi transparan akibat perkembangan pesat lmu
pengetahuan dan teknologi serta adanya sstem informasi satelit. Arus
globalisasi lambat laun semakin meningkat dan menyentuh hamper setiap aspek
kehidupan sehari-hari. Globalisasi memunculkan gaya hidup cosmopolitan yang
ditandai oleh berbagai kemudahan hubungan dan terbukanya aneka ragam informasi
yang memungkinkan individu dalam masyarakat mengikuti gaya-gaya hidup baru yang
disenangi (Muctarom, 2005).
.
TEORI GLOBALISASI
Cochrane dan Pain menegaskan bahwa dalam kaitannya dengan globalisasi, terdapat tiga posisi teritori yang dapat dilihat yaitu :
1. Para Globalis percaya bahwa globalisasi adalah sebuah kenyataaan yang memiliki konsekuensi nyata terhadap bagaimana orang dan lembaga di seluruh dunia berjalan. Mereka percaya bahwa negara-neaga dan kebudayaan lokal akan hilang diterpa kebudayaan dan ekonomi global yang homogen. Meskipun demikian, para globalis tidak memiliki pendapat yang sama mengenai konsekuensi terhadap proses tersebut.
a. Para globalis positif dan optimis menanggapi dengan baik perkembangan semacam itu dan menyatakan bahwa globalisasi akan menghasilkan masyarakat dunia yang toleran dan bertanggung jawab.
b. Para globalis pesimis berpendapat bahwa globalisasi adalah sebuah fenomena negatif karena hal tersebut adalah bentuk penjajahan negara-negara barat , terutama Amerika Serikat, yang memaksa sejumlah bentuk budaya dan konsumsi yang homogen dan terlihat sebagai sesuatu yang benar dipermukaan. Beberapa dari mereka kemudian membentuk kelompok untuk menetang globalisasi (antiglobalisasi)
2. Para tradisionalis tidak percaya bahwa globalisasi tengah terjadi mereka berpendapat bahwa fenoena ini adalah sebuah mitos semata atau jika memang ada, terlalu dibesar-besarkan. Mereka merujuk bahwa kapitelisme telah menjadi fenomena internasional selama ratusan tahun. Apa yang kita tengah alami saat ini hanyalah merupakan tahap lanjutan atau evolusi dari produksi dan perdagangan kapital.
3. Para transformalis berada di antara para globalis dan tradisionalis. Mereka setuju bahwa pengaruh globalisasi telah sangat dilebih-lebihkan oleh para globalis. Namun mereka juga berpendapat baha sangat bodoh jika kita menyangkal keberadaan konsep ini. Posisi teoritis ini berpendapat bahwa globalisasi seharusnya dipahami sebagai “seperangkat hubungan yang saling berkaitan dengan murni melalui sebuah kekuatan , yang sebagian esar tidak terjadi secara langsung” mereka menyatakan bahwa proses ini bisa dibalik,terutama ketika hal tersebut negatif atau setidaknya dapat ikendalikan.
B. KONSEP GLOBALISASI
Istilah “globalisasi“ dari kata
global, yang maknanya universal . Globalisasi belum memiliki definisi yang
mapan, kecuali sekadar definisi kerja (working definition), sehingga tergantung
dari sisi mana orang melihatnya. Ada yang memandangnya sebagai suatu proses
sosial, atau proses sejarah, atau proses alamiah yang akan membawa seluruh
bangsa dan negara di dunia semakin terikat satu sama lain, mewujudkan satu
tatanan kehidupan baru atau kesatuan ko-eksistensi dengan menyingkirkan
batas-batas geografis, ekonomi dan budaya masyarakat.
Bagi ilmuwan sosial yang memikirkan
perlunya tata dunia ekonomi yang adil dan bagi mereka yang memihak terhadap
yang lemah menyatakan bahwa globalisasi sebagai proyek negara adikuasa dengan
menawarkan jalan keluar untuk mengatasi kemacetan pertumbuhan ekonomi dunia
yang tidak lain adalah imperialisme dan kolonialisme dalam bentuknya yang
paling mutakhir dengan dominasi ekonomi, politik dan budaya. Negara-negara yang
kuat dan kaya praktis akan mengendalikan ekonomi dunia dan negara-negara kecil
makin tidak berdaya karena tidak mampu bersaing.
Globalisasi juga dimaknai dengan
peningkatan, keterkaitan dan ketergantungan antar-bangsa dan antar-manusia di
seluruh dunia melalui perdagangan, investasi, perjalanan, budaya populer, dan
bentuk-bentuk interaksi lainnya, sehingga batas-batas suatu negara tersamarkan.
Di samping itu, globalisasi juga dikaitkan dengan berkurangnya kedaulatan negara
(baca: peran negara) dalam melindungi kepentingan nasionalnya.
Dan secara sederhana, globalisasi
dipahami sebagai suatu proses pengintegrasian ekonomi nasional bangsa-bangsa ke
dalam suatu sistim ekonomi global dengan aktor perusahaan-perusahaan transnasional
- Transnasional Corporations (TNCs), World Trade Organization (WTO), serta
World Bank dan International Monetary Fund (IMF).
C.
MACAM-MACAM GLOBALISASI
Macam-macam globalisasi :
1. Globalisasi
Di Bidang Ekonomi
a. Globalisasi
yang di dalamnya ada tuntutan di dunia berupa perdagangan internasional tanpa
hambatan batas-batas negara (ekspor-impor).
b. Contoh
Globalisasi di Bidang Ekonomi
i.
Banyaknya supermarket
ii.
Adanya jual beli online
iii.
Terciptanya mesin-mesin canggih
iv.
Adaya ekspor impor
v.
Masuknya produk luar negeri dengan mudah
vi.
Terbukanya pasar bursa internasional
2. Globalisasi
Di Bidang Kebudayaan
a. Telah
menyebarluaskan perilaku dan nilai-nilai dari negara lain. Globalisasi ini juga
dapat mengubah cara berfikir seorang sehingga dapat merubah tingkat budaya
social.
b. Contoh
Globalisasi Di Bidang Kebudayaan
i.
Masuk dan menyebarkan budaya asing
ii.
Masuknya mode-mode pakaian luar negeri
iii.
Banyaknya imigrasi
iv.
Terjadinya pertukaran budaya Internasional
v.
Hilangnya budya-budaya tradisional
secara perlahan
3. Globalisasi
Di Bidang Politik
a. Kebijakan
suatu negara secara tidak langsung bisa atau akan mempengaruhi kebijakan di
tingkat regional ataupun dunia.
b. Contoh
Globalisasi di Bidang Politik
i.
Dibentuknyan PBB
ii.
Timbulnya kerjasama antar negara
iii.
Hubungan bilateral anatar negara dapat
dengan mudah dilakukan
iv.
Munculnya ideology-ideologi asing
4. Globalisasi
Di Bidang Informasi dan Komunikasi
a. Telah
menghasilkan teknologi informasi dan komunikasi yang sangat pesat. Kemajuan ini
memudahkan manusia untuk berkomunikasi dan bertukar informasi dari dalam maupun
luar negeri.
b. Contoh
Globalisasi di Bidang IPTEK
i.
Munculnya berbagai mavcam alat
komunikasi (handphone)
ii.
Adanya internet
iii.
Munculnya video call (skype)
iv.
Informasi yang menyebar dengan cepat
v.
Dapat melihat suatu kejadian di dalam
maupun luar dunia secara langsung
5. Globalisasi
Di Bidang Ideologi
a. Berkembangnya
globalisasi di bidang ini menyebabkan berkembangnya paham ideology asing di
negara-negara dunia yang telah mempengaruhi sikap dan perilaku negara lain.
b. Contoh
Globalisasi di Bidang Ideologi
i.
Bahasa asing masuk dengan mudah
ii.
Perempuan bekerja tidak asing lagi
iii.
Masyarakat semakin heterogen
iv.
Hilangnya rasa gotong royong
v.
Timbulnya rasa egoism antar masyarakat.
D.
PENGARUH GLOBALISASI
PENGARUH GLOBALISASI
TERHADAP BANGSA INDONESIA
Banyak hal yang berkaitan dengan globalisasi baik itu positif maupun
negative. Begitupun dengan dampak globalisasi itu sendiri. banyak pengaruh dari
globalisasi itu sendiri baik dalam aspek hukum, ekonomi, moral, dan kehidupan
bermasyarakat serta lainnya. sebelum masuk ke pembahasan mendalam mengenai
pengaruh globalisasi, maka saya akan mendefinisikan globalisasi terlebih
dahulu. Globalisasi adalah proses tatanan masyarakat yang mendunia dimana
dimunculkan dari suatu pikiran kemudian ditawarkan kepada dunia untuk diikuti
oleh bangsa lain kemudian mencapai kesepakan bersama untuk dijadikan patokan
bagi bangsa bangsa diseluruh dunia. Terdapat kata dijadikan potokan bagi bangsa
bangsa diseluruh dunia, artinya, bahwa globalisasi dijadikan tolak ukur untuk
kesuksesan suatu Negara yang dikatakan Negara maju. Seperti Negara Amerika,
Prancis , Jepang , dll
Globalisasi memang menjanjikan suatu Negara untuk lebih berkembang namun
ingat, bahwa globalisasi juga memiliki dampak salah satunya seperti yang saat
ini kita rasakan di Negara kita tercinta yaitu Indonesia. Tanpa kita sadari
bahwa akibat dari globalisasi Negara kita telah dijajah oleh Negara lain dari
aspek Teknologi , moralitas , ekonomi , dll. Disamping adanya dampak negative
globalisasi juga memberikan dampak positif terhadap Negara kita dimana dengan
adanya globalisasi dilihat dari aspek ekonomi Negara kita memiliki kesempatan
untuk dapat turut serta di pasar Internasional sehingga meningkatkan devisa
negara, tidak hanya itu globalisasi juga memberika efek positif dari sisi
ekonomi yaitu terbuka luasnya kesempatan kerja bagi warga Negara Indonesia baik
di dalam negri maupun kesempatan bekerja di luar negri. Dengan adanya hal hal
tersebut secara perlahan akan meningkatkan kehidupan ekonomi bangsa yang dapat
menunjang kehidupan nasional dan secara otomatis dapat mengurangi kehidupan
kemiskinan.
Tak hanya dari aspek ekonomi, dari aspek politik dan sosial budaya ,
globalisasi juga memiliki dampak postif. Dampak positif dari aspek politik
yaitu pemerintah dijalankan secara terbuka dan demokratis artinya jika
pemerintah dijalankan secara jujur, bersih dan dinamis, tentunya mendapat
tanggapan positif dari masyarakat. Tanggapan positif inilah berupa jati diri
terhadap Negara menjadi meningkat dan kepercayaan mastarakat akan mendukung
yang dilakukan oleh pemerintah. Dampak postif Globalisasi dari aspek sosial budaya
yaitu kita dapat meniru pola pikir yang baik seperti etos kerja yang tinggi dan
disiplin. Selain itu kita juga dapat bertukar ilmu pengetahuan tentang budaya
suatu bangsa seperti yang terjadi saat ini banyak sekali generasi muda bangsa
Indonesia tertarik untuk mempelajari budaya jepang baik dari segi bahasa ,
kesenian , pakaian adat , makanan , dll . begitupun sebaliknya sehingga setiap
tahunnya dilakukan pertukaran pelajar antara Negara satu dengan Negara lainnya
yang mewakili Negara nya untuk mempelajari kebudayaan Negara lain kemudian
diceritakan ke Negara asalnya untuk menambah wawasan masyarakat masing masing
Negara.
E. PERUBAHAN
PERILAKU MASYARAKAT SEBAGAI AKIBAT GLOBALISASI
Kemajuan telah mendorong terjadinya proses globalisasi. Globalisasi telah
membawa perubahan pola perilaku bagi kehidupan masyarakat.berikut beberapa
bentuk perubahan perilaku masyarakat sebagai akibat pengaruh globalisasi.
1. Gaya
Hidup
Gaya hidup
adalah pola tingkah laku sehari-hari segolongan manusia dalam masyarakat. Gaya
hidup menyangkut pekerjaan, kesenangan, dan lain-lain. Gaya hidup di era global
telah banyak menggeser bentuk-bentuk tradisional kepada gaya hidup global yang
berorientasi Barat. Kesenangan bergaya hidup global yang berorientasi Barat mulai
melanda seluruh masyarakat, terutama Negara berkembang, seperti Indonesia.
2. Makanan
Pada era
global, masyarakat cenderung mengonsumsi makanan yang lebih praktis, seperti
makanan cepat saji (fast food). Makanan cepat saji umumnya berasal dari
Negara maju. Negara-negara maju memasarkan produknya ke seluruh dunia.
Masyarakat semakin mudah mendapatkan makanan dari luar negeri, asalkan mereka
memiliki banyak uang. Dengan mengonsumsi makanan dari luar negeri, maka
masyarakat merasa lebih modern.
3. Pakaian
Model
pakaian dari dalam dan luar negeri di kenakan masyarakat. Ada pula sekelompok
masyarakat yang meniru mode pakaian wisatawan asing atau mengikuti mode pakaian
artis-artis barat dan local yang dilihat melalui sinema atau sinetron. Hal ini
terjadi karena pada era global setiap orang memiliki kebebasan untuk menentukan
pilihan cara berpakaian. Di era global, mode pakaian tradisional sudah banyak
ditinggalkan, terutama oleh kalangan muda. Pada saat ini, masyarakat justru
cenderung memilih pakaian praktis. Pakaian praktis adalah pakaian yang tidak
rumit, sederhana, namun berkualitas.
4. Komunikasi
dan Informasi
Komunikasi
dan informasi berperan penting dalam globalisasi di masyarakat. Teknologi komunikasi
dan informasi yang di dukung sarana dan prasarana yang canggih mampu
mempercepat globalisasi. Dengan perkembangan teknologi komunikasi dan informasi
yang semakin maju, maka arus globalisasi semakin merambah ke seluruh dunia.
Penggunaan perangkat teknologi tersebut ternyata membawa dampak bagi perubahan
perilaku masyarakat. Bahkan, ada di antara mereka yang berubah menjadi
individualistis, sombong, kurang peduli sosial, dan perilaku-perilaku lainnya
F. DAMPAK POSITIF DAN NEGATIF
GLOBALISASI
Dalam Era Globalisasi
ini kita tidak dapat menghindar dari arus derasnya perubahan sebagai akibat
canggihnya teknologi informasi, telekomunikasi, tatanan ekonomi dunia yang
mengarah pada pasar bebas, serta tingkat efisiensi dan kompetitif yang tinggi
di berbagai bidang kehidupan. Negara maju menjadi kiblat era globalisasi Negara
Indonesia. Suka atau tidak suka, mau atau tidak bangsa Indonesia harus
mengikutinya, jika tidak akan ketinggalan terhadap globalisasi. Namun
sebenarnya kita bisa menjadi Negara yang bisa mempengaruhi Negara lain.
Indonesia merupakan negara yang sebagaian besar sektor ekonominya dalam bentuk UMKM sehingga hal tersebut akan mempersulit indonesia untuk memasuki pasar global karena UMKM memiliki keterbatasan dengan modal dan teknologi. Apabila pada masa mendatang indonesia tidak mampu menghadapi persaingan perdagangan global, maka indonesia akan lebih bergantung pada negara-negara lain. Menghadapi persaingan global akan mengakibatkan kemenangan bagi yang kuat dan kekalahan bagi yang lemah dalam bersaing.
Globalisasi memasuki pasar dengan cara yang sistematis dengan tahapan pasar domestik, internasional, multinasional, global. Salah satu contoh globalisasi yang dapat terlihat nyata yaitu seperti di kota Makassar sendiri, dimana alfamatr dan indomart sudah mulai meramba sampai kepelosok, Akibat dari hal tersebut yaitu para UMKM akan mati dengan sendirinya secara perlahan karena kalah bersaing dengan Alfamart dan Indomart yang berada di dekatnya. Kecuali UMKM tersebut mengubah diri menjadi lebih layak, maka UMKM tersebut bisa bersaing lagi.
Globalisasi seperti sistem ekonomi yang terdiri dari negara-negara kuat dan pemilik modal dari luar negeri. Sedangkan UMKM akan mati karena ketidak mampuan mereka dalam bersaing.
Bagaikan dua sisi mata uang koin. Munculnya globalisasi tentunya membawa dampak bagi kehidupan suatu negara termasuk Indonesia. Dampak globalisasi tersebut meliputi dampak positif dan dampak negatif di berbagai bidang kehidupan seperti kehidupan politik, ekonomi, ideologi, sosial budaya dan akan berdampak kepada nilai- nilai nasionalisme terhadap bangsa ini.
Sebagai bagian dari bangsa yang besar ini kita harus bisa memanfaatkan dampak positifnya seoptimal mungkin dan meminimalisir atau buanglah jauh-jauh dampak negatifnya. Hal tersebut semata-mata demi kepentingan bangsa ini agar semakin baik kedepannya.
Dan inilah dampak positif dan negatif globalisasi kepada bangsa Indonesia.
Indonesia merupakan negara yang sebagaian besar sektor ekonominya dalam bentuk UMKM sehingga hal tersebut akan mempersulit indonesia untuk memasuki pasar global karena UMKM memiliki keterbatasan dengan modal dan teknologi. Apabila pada masa mendatang indonesia tidak mampu menghadapi persaingan perdagangan global, maka indonesia akan lebih bergantung pada negara-negara lain. Menghadapi persaingan global akan mengakibatkan kemenangan bagi yang kuat dan kekalahan bagi yang lemah dalam bersaing.
Globalisasi memasuki pasar dengan cara yang sistematis dengan tahapan pasar domestik, internasional, multinasional, global. Salah satu contoh globalisasi yang dapat terlihat nyata yaitu seperti di kota Makassar sendiri, dimana alfamatr dan indomart sudah mulai meramba sampai kepelosok, Akibat dari hal tersebut yaitu para UMKM akan mati dengan sendirinya secara perlahan karena kalah bersaing dengan Alfamart dan Indomart yang berada di dekatnya. Kecuali UMKM tersebut mengubah diri menjadi lebih layak, maka UMKM tersebut bisa bersaing lagi.
Globalisasi seperti sistem ekonomi yang terdiri dari negara-negara kuat dan pemilik modal dari luar negeri. Sedangkan UMKM akan mati karena ketidak mampuan mereka dalam bersaing.
Bagaikan dua sisi mata uang koin. Munculnya globalisasi tentunya membawa dampak bagi kehidupan suatu negara termasuk Indonesia. Dampak globalisasi tersebut meliputi dampak positif dan dampak negatif di berbagai bidang kehidupan seperti kehidupan politik, ekonomi, ideologi, sosial budaya dan akan berdampak kepada nilai- nilai nasionalisme terhadap bangsa ini.
Sebagai bagian dari bangsa yang besar ini kita harus bisa memanfaatkan dampak positifnya seoptimal mungkin dan meminimalisir atau buanglah jauh-jauh dampak negatifnya. Hal tersebut semata-mata demi kepentingan bangsa ini agar semakin baik kedepannya.
Dan inilah dampak positif dan negatif globalisasi kepada bangsa Indonesia.
DAMPAK POSITIF GLOBALISASI
1. Keterbukaan Informasi
Globalisasi membuat akses terhadap informasi semakin terbuka lebar, masyarakat bisa mendapatkan berbagai informasi dari banyak media, seperti televisi, internet, sosial media, dan lain-lain. Ini membuat masyarakat semakin terbuka, cerdas dan berpikir kritis. Ini merupakan salah satu dampak positif yang ditimbulkan dari globalisasi terhadap bangsa Indonesia.
2. Komunikasi semakin mudah dan cepat
Dulu mungkin orang tua kita membutuhkan waktu lama (berhari-hari) untuk berkomunikasi dengan temannya yang berada dinegara lain melalui media komunikasi konvensional surat menyurat. Tetapi saat ini era tersebut sudah usang, masyarakat lebih menyukai menggunakan media komunikasi yang murah dan cepat yaitu dengan telepon, internet dan sosial media.
3. Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi
Semakin berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia. Globalisasi memungkinkan orang-orang yang pintar di Indonesia menuntut ilmu diluar negeri seperti di Amerika Serikat dan Eropa. Dan jika sudah selesai diharapkan mereka bisa menerapkan dan mengaplikasikan ilmunya di Indonesia.
4. Perekonomian Indonesia semakin menggeliat
Globalisasi membuat laju perekonomian dinegeri ini semakin menggeliat. Hal tersebut bisa terlihat dari neraca perdagangan kita yang terbilang baik karena nilai ekspor dan impornya relatif seimbang. Selain itu, Indonesia juga selalu dilirik oleh dunia internasional sebagai tempat terbaik untuk berinvestasi terutama untuk sektor pertambangan, pertanian dan industry.
5. Meningkatnya taraf hidup masyarakat
Dunia yang tanpa batas saat ini memungkinkan seseorang untuk berusaha meningkatkan taraf hidupnya dan juga keluarganya. Tidak sedikit warga negara kita yang bekerja diluar negeri untuk membiayai kebutuhan keluarganya didalam negeri. Meskipun demikian, sudah seharusnya era globalisasi ini diimbangi dengan manusia yang berpendidikan dan berkarakter.
6. Persaingan yang sehat
Dengan globalisasi, perekonomian kita dapat menyamakan tarif untuk ekspor impor semua negara sehingga kegiatan perdagangan menjadi semakin cepat dan persaingan juga sehat.
Globalisasi membuat akses terhadap informasi semakin terbuka lebar, masyarakat bisa mendapatkan berbagai informasi dari banyak media, seperti televisi, internet, sosial media, dan lain-lain. Ini membuat masyarakat semakin terbuka, cerdas dan berpikir kritis. Ini merupakan salah satu dampak positif yang ditimbulkan dari globalisasi terhadap bangsa Indonesia.
2. Komunikasi semakin mudah dan cepat
Dulu mungkin orang tua kita membutuhkan waktu lama (berhari-hari) untuk berkomunikasi dengan temannya yang berada dinegara lain melalui media komunikasi konvensional surat menyurat. Tetapi saat ini era tersebut sudah usang, masyarakat lebih menyukai menggunakan media komunikasi yang murah dan cepat yaitu dengan telepon, internet dan sosial media.
3. Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi
Semakin berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia. Globalisasi memungkinkan orang-orang yang pintar di Indonesia menuntut ilmu diluar negeri seperti di Amerika Serikat dan Eropa. Dan jika sudah selesai diharapkan mereka bisa menerapkan dan mengaplikasikan ilmunya di Indonesia.
4. Perekonomian Indonesia semakin menggeliat
Globalisasi membuat laju perekonomian dinegeri ini semakin menggeliat. Hal tersebut bisa terlihat dari neraca perdagangan kita yang terbilang baik karena nilai ekspor dan impornya relatif seimbang. Selain itu, Indonesia juga selalu dilirik oleh dunia internasional sebagai tempat terbaik untuk berinvestasi terutama untuk sektor pertambangan, pertanian dan industry.
5. Meningkatnya taraf hidup masyarakat
Dunia yang tanpa batas saat ini memungkinkan seseorang untuk berusaha meningkatkan taraf hidupnya dan juga keluarganya. Tidak sedikit warga negara kita yang bekerja diluar negeri untuk membiayai kebutuhan keluarganya didalam negeri. Meskipun demikian, sudah seharusnya era globalisasi ini diimbangi dengan manusia yang berpendidikan dan berkarakter.
6. Persaingan yang sehat
Dengan globalisasi, perekonomian kita dapat menyamakan tarif untuk ekspor impor semua negara sehingga kegiatan perdagangan menjadi semakin cepat dan persaingan juga sehat.
DAMPAK NEGATIF GLOBALISASI
1. Informasi tak terkendali
Arus informasi yang tak terkendali. Tidak semua informasi itu baik untuk kita, ada juga informasi yang tidak baik dan tidak sesuai dengan kepribadiaan kita. Oleh karena itu, era globalisasi ini harus diimbangi dengan Spiritual Quotient ( SQ ).
2. Kebarat – baratan
Menjamurnya budaya barat. Seperti yang dirasakan oleh bangsa Indonesia saat ini, Kenyataannya saat ini banyak sekali budaya barat yang diadopsi di Indonesia, akan tetapi sebaliknya, jarang sekali orang-orang yang mau melestarikan budaya asli Indonesia itu sendiri. Jika hal itu baik maka boleh kita tiru, jika sebaliknya maka buanglah jauh-jauh.
3. Sikap individualisme
Saat ini, kita memerlukan bantuan alat atau perangkat untuk mempermudah aktifitas kita dan kita merasa tak perlu lagi bantuan manusia. Hal ini yang menyebabkan manusia semakin individualistik, padahal hakikat manusia sebenarnya adalah mahluk sosial. Kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan menyebabkan orang-orang cenderung individualistis.
4. Kesenjangan sosial semakin besar
Meningkatnya konsumerisme dikalangan masyarakat Indonesia. Sifat Konsumtif dibentuk oleh kita yang cenderung berbelanja produk-produk yang kita inginkan bukan yang kita perlukan. Kemudahan akses dalam berbelanja dan menbanjirnya produk-produk dari luar menyebabkan pola hidup konsumtif semakin merajalela.
5. Hilangnya rasa cinta terhadap produk dalam negeri
karena banyaknya produk luar negeri yang membanjiri Indonesia. Dengan hilangnya rasa cinta terhadap produk dalam negeri menunjukan gejala berkurangnya rasa cinta masyarakat kita terhadap bangsa indonesia. Karena hal tersebut, maka dapat berdampak terhadap perekonomian dalam negeri, pendapatan warga negara Indonesia sendiri menjadi berkurang, karena kebanyakan warga Indonesia lebih suka membeli makanan dan lain-lain yang berbau luar negeri.
Nah seperti itulah dampak positif dan negatif globalisasi yang masuk ke tanah air ini. Sebagai warga negara yang baik dan mencintai negeri ini sudah seharusnya untuk kita mengoptimalkan manfaat dari globalisasi dan meminimalisir atau membuang jauh-jauh dampak negatifnya. Tentunya kita semua berharap dengan globalisasi ini kita menjadi bangsa yang besar dimana masyarakatnya menjadi makmur dan sejahtera.
Siapa yang memiliki modal yang besar akan semakin kuat dan yang lemah tersingkir. Pemerintah hanya sebagai regulasi dalam pengaturan ekonomi yang mekanismenya akan ditentukan oleh pasar.
Sektor-sektor ekonomi rakyat yang diberikan subsidi semakin berkurang, koperasi semakin sulit berkembang, dan penyerapan tenaga kerja dengan pola padat karya sudah semakin ditinggalkan.
Arus informasi yang tak terkendali. Tidak semua informasi itu baik untuk kita, ada juga informasi yang tidak baik dan tidak sesuai dengan kepribadiaan kita. Oleh karena itu, era globalisasi ini harus diimbangi dengan Spiritual Quotient ( SQ ).
2. Kebarat – baratan
Menjamurnya budaya barat. Seperti yang dirasakan oleh bangsa Indonesia saat ini, Kenyataannya saat ini banyak sekali budaya barat yang diadopsi di Indonesia, akan tetapi sebaliknya, jarang sekali orang-orang yang mau melestarikan budaya asli Indonesia itu sendiri. Jika hal itu baik maka boleh kita tiru, jika sebaliknya maka buanglah jauh-jauh.
3. Sikap individualisme
Saat ini, kita memerlukan bantuan alat atau perangkat untuk mempermudah aktifitas kita dan kita merasa tak perlu lagi bantuan manusia. Hal ini yang menyebabkan manusia semakin individualistik, padahal hakikat manusia sebenarnya adalah mahluk sosial. Kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan menyebabkan orang-orang cenderung individualistis.
4. Kesenjangan sosial semakin besar
Meningkatnya konsumerisme dikalangan masyarakat Indonesia. Sifat Konsumtif dibentuk oleh kita yang cenderung berbelanja produk-produk yang kita inginkan bukan yang kita perlukan. Kemudahan akses dalam berbelanja dan menbanjirnya produk-produk dari luar menyebabkan pola hidup konsumtif semakin merajalela.
5. Hilangnya rasa cinta terhadap produk dalam negeri
karena banyaknya produk luar negeri yang membanjiri Indonesia. Dengan hilangnya rasa cinta terhadap produk dalam negeri menunjukan gejala berkurangnya rasa cinta masyarakat kita terhadap bangsa indonesia. Karena hal tersebut, maka dapat berdampak terhadap perekonomian dalam negeri, pendapatan warga negara Indonesia sendiri menjadi berkurang, karena kebanyakan warga Indonesia lebih suka membeli makanan dan lain-lain yang berbau luar negeri.
Nah seperti itulah dampak positif dan negatif globalisasi yang masuk ke tanah air ini. Sebagai warga negara yang baik dan mencintai negeri ini sudah seharusnya untuk kita mengoptimalkan manfaat dari globalisasi dan meminimalisir atau membuang jauh-jauh dampak negatifnya. Tentunya kita semua berharap dengan globalisasi ini kita menjadi bangsa yang besar dimana masyarakatnya menjadi makmur dan sejahtera.
Siapa yang memiliki modal yang besar akan semakin kuat dan yang lemah tersingkir. Pemerintah hanya sebagai regulasi dalam pengaturan ekonomi yang mekanismenya akan ditentukan oleh pasar.
Sektor-sektor ekonomi rakyat yang diberikan subsidi semakin berkurang, koperasi semakin sulit berkembang, dan penyerapan tenaga kerja dengan pola padat karya sudah semakin ditinggalkan.
G. PERAN DAN
POSISI INDONESIA PADA ERA GLOBALISASI
Pengertian
dan Ruang Lingkup Globalisasi
Perkembangan pasar global yang momentumnya bersamaan
dengan proses reformasi di Indonesia. Oleh karena itu, dibutuhkan upaya
transformasi dari aspek profesionalitas kepada semua pihak, terutama kalangan
pemerintah, swasta, dan generasi muda sebagai pewaris perjuangan bangsa dan
negara dalam menyongsong era globalisasi guna mewujudkan masyarakat madani.
Aspek-aspek transformasi tersebut antara lain :
1. Transformasi dari Orientasi lokal menuju orientasi global
2. Sendiri menuju aliansi dan jaringan
3. Orientasi teknis menuju orientasi pasar
4. Fokus pada hasil menuju fokus pada nilai tambah
5. Sikap reaktif dan pasif menuju sikap proaktif dan inovatif
6. Orientasi jumlah dan kebutuhan menuju orientasi etika dan
profesionalisme
Ditandatanginanya GATT (General Agreement on Trade and Tariff/GATT) mengakibatkan
terjadinya perubahan mendasar pola perdagangan antarnegara. Sedangkan di bidang
perdagangan jasa (services)
disepakati beberapa yang saling terkait antara satu prinsip dengan prinsip yang
lain yang dtuangkan dalam suatu perjanjian perdagangan jasa (General Agreement on trade of services/GATS)
yang terdiri dari prinsip utama (Prinsip MFNs dan prinsip national treatment) dan prinsip dasar (modalities dan presence of
natural person). Sedangkan di bidang investasi disepakati prinsip Trade related Investment Measures (TRIMs)
atau perdagangan terkait investasi yang berisi setiap kegiatan investasi yang
menghasilkan output yang
diperdagangakan secara internasional tidak boleh dihambat.
Kemajuan pesat Iptek telah mengubah pola kegiatan
ekonomi masyarakat yang dapat digambarkan dengan pendekatan yang digunakan oleh
Richard Crawford dalam bukunya yang cukup terkenal yaitu In The Era of Human Capital.Tahap-tahap kegiatan masyarakat seiring
dengan perkembangan iptek terdiri dari tahap ekonomi pertanian (Agriculture economy), tahap ekonomi
industri (Industrial economy) dan
tahap ekonomi iptek (Knowledge economy).
Pandangan
Umum Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), permasalahannya pada Era
Globalisasi
Pada masa awal kemerdekaan isu persatuan dan
kesatuan bangsa menjadi isu terpenting bagi proklamator RI Soekarno dan
Mohammad Hatta. Tema yang ditekankan pada masa itu adalah penanaman kesadaran
berbangsa, cinta tanah air dan sosialisme Bhenika Tunggal Ika. Akan tetapi,
disana-sini terdapat gangguan berupa pemberontakan daerah atas pusat.
Pemberontakan ini menjadi sebuah keharusan sejarah demi tercapainya kematangan
negara kesatuan.
Ikatan kedaerahan yang terus menguat makin
memperlemah rasa kesatuan berbangsa dan bertanah air.Tanpa mesti memakai media
kekerasan, sementara waktu memang dapat dipahami tuntutan sebagian daerah
karena ketidakpuasan mereka terhadap pusat. Ekpose atas ketidakpuasan tersebut
memang diperlukan semata-mata untuk menyadaradarkan pusat bahwa rasa
ketidakadilan daerah bukan lagi menjadi rahasia umum dan di atas kertas.
Program otonomi daerah,pusat benar-benar
menyadari akan pentingnya pemerataan ekonomi dan keadilan sosial terhadap
seluruh daerah. Terbukti dengan perlakuan pusat terhadap daerah Aceh dan Irian
Jaya yang memberikan otonomi khusus kepada mereka ( 2 daerah yang berpotensi
membentuk negara sendiri)
Dalam kaitannya dengan otonomi daerah, otonomi
daerah akan memeperkokoh NKRI. Sehingga struktur geografis yang terhampar luas
dengan kemajemukan masyarakat perlu diakomodasi melalui desentralisasi untuk
menciptakan efisiensi dan inovasi dalam pemerintahan, serta menjamin integrasi
bangsa.
Krisis Multi
Dimensi dan Program Reformasi yang Dijalankan
Krisis ekonomi dan politik tersebut terus terakumulasi yang akhirnya berimbas kepada krisis sosial. Adapun krisis sosial yang muncul di tengah masyarakat dapat diidentifikasi menjadi beberapa bentuk:
Krisis ekonomi dan politik tersebut terus terakumulasi yang akhirnya berimbas kepada krisis sosial. Adapun krisis sosial yang muncul di tengah masyarakat dapat diidentifikasi menjadi beberapa bentuk:
1. Krisis kepercayaan kepada kepastian
hukum
2. Krisis identitas dan persaudaraan
berbangsa dan bernegara
3. Krisis budaya dan etika
Agenda Ekonomi
Agenda ekonomi itu bisa dikelompokkan dalam beberapa
aspek, yaitu:
1. Aspek
Pengelolaan Perekonomian Nasional, meliputi :
a. Prinsip keadilan dan pemerataan
dalam rangka pemberdayaan ekonomi rakyat maupun penegakan hukum di setiap
bidang ekonomi
b. Transparansi dan kejujuran yang
menciptakan suatu good governance dalam pengelolaan ekonomi nasional.
c. Pengembangan
institusi dan kelembagaan yang credible dan
capable menjawab tugas, tanggung
jawab dan tantangan masa depan ekonomi bangsa.
d. Koordinasi dan sinergi kerja yang
berbasis kepada kesamaan visi, misi dan tujuan serta tanggung jawab berbangsa
dan bernegara antar berbagai komponen bangsa yang terlibat.
2. Aspek Pemulihan Sektor Riil,
meliputi :
a. Prinsip
pemberdayaan dalam berbagai hal yang meliputi peningkatan kapabilitas dan daya
saing pelaku ekonomi, kebijakan ekonomi yang kondusif untuk pemulihan, dan
pemulihan kepercayaan dunia internasional akan iklim ekonomi indonesia yang
baik.
b. Pemerataan dalam pemanfaatan
aset-aset produktif bangsa dalam perspektif pemberdayaan dan optimalisasi harta
kekayaaan negara (HKN) yang berlimpah namun belum sepenuhnya terkelolah dengan
baik.
3. Aspek Penyehatan Kondisi
Keuangan
a. Pemberdayaan
kapabilitas keuangan negara dengan upaya penurunan defisit, peningkatan
pendapatan, dan optimalisasi pemanfaatan keunagan negara.
b. Pengembangan prinsip transparansi
dan tanggung jawab setiap penggunaan dan
pemanfaatan dana publik.
c. Penyehatan perbankan nasional dalam
rangka mendukung pemulihan sektor riil maupun mengembalikan kepercayaan
masyarakat kepada sistem perbankan nasional.
d. Pemberdayaan institusi atau lembaga
pengelola keuangan negara, mulai dari departemen
lembaga negara, BUMN/BUMD, badan-badan serta institusi lainnya.
lembaga negara, BUMN/BUMD, badan-badan serta institusi lainnya.
BAB III
KESIMPULAN
1. Globalisasi merupakan suatu proses yang mencakup
keseluruhan dalam berbagai bidang kehidupan sehingga tidak tampak lagi adanya
batas-batas yang mengikat secara nyata, sehingga sulit untuk disaring atau
dikontrol.
2. Bahwa proses terjadinya globalisasi dalam aspek sosial
terjadi dengan cara melalui media televise baik secara langsung maupun tidak
langsung, serta melalui interaksi yang terjadi dimasyarakat.
3. Bahwa dampak yang ditimbulkan era globalisasi pada
aspek sosial yaitu terjadi perubahan ciri kehidupan masyarakat desa yang
tadinya syarat dengan nilai-nilai gotong royong menjadi individual, serta sifat
ingin selalu instant pada diri seseorang.
4. Bahwa penanggulangan pada dampak era globalisasi pada
aspek sosial diantaranya diadakannya pembangunan kualitas manusia, pemberian
life skill, memberikan sikap hidup yang global dan menumbuhkan wawasan,
identitas rasional serta menciptakan pemerintahan yang transparan dan
demokratis.
DAFTAR
PUSTAKA
Ø ^
a
b
Al-Rodhan, R.F. Nayef and Gérard Stoudmann. (2006). Definitions
of Globalization: A Comprehensive Overview and a Proposed Definition.
Ø ^
a
b
Albrow, Martin and Elizabeth King (eds.) (1990). Globalization,
Knowledge and Society London: Sage. ISBN
978-0803983243 p. 8.
"...all those processes by which the peoples of the world are incorporated
into a single world society."
Ø ^
Paul James (2005). "‘Arguing
Globalizations: Propositions Towards an Investigation of Global
Formation’". Globalizations.
vol. 2 (no. 2): 193–209.
Manfred B. Steger and Paul James
(2013). "‘Levels
of Subjective Globalization: Ideologies, Imaginaries, Ontologies’".
Perspectives on Global Development and Technology. vol. 12 (no. 1–2).
Ø ^
Koplan JP, Bond TC, Merson MH, et al.; Consortium of
Universities for Global Health Executive Board. Towards a common definition of
global health. Lancet. 2009;373:1993–1995.
Ø ^
Patel V, Prince M. Global mental health – a new
global health field comes of age. JAMA. 2010;303:1976–1977.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar