Jumat, 04 Desember 2015

INDONESIA DI TENGAH ERA GLOBALISASI



A. LATAR BELAKANG
Gelobalisasi adalah integrasi internasional yang terjadi karena pertukaran pandangan dunia, produk, dan aspek-aspek kebudayan lainya. Kemajuan infrastruktur dan telekomunikasi termasuk kemunculan telegraf dan Internet merupakan faktor utama dalam globalisasi yang semakin mendorong saling ketergantungan (interdependensi) aktivitas ekonomi dan budaya.
Meski sejumlah pihak menyatakan bahwa globalisasi berawal di era modern, beberapa pakar lainnya melacak sejarah globalisasi sampai sebelum zaman penemuan Eropa dan pelayaran ke Dunia Baru. Ada pula pakar yang mencatat terjadinya globalisasi pada milenium ketiga sebelum Masehi. Pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20, keterhubungan ekonomi dan budaya dunia berlangsung sangat cepat.
Menurut asal katanya “ globalisasi” di ambil dari kata global yang maknanya uiversal. Achmad Suparman menyatakan Globalisasi adalah suatu proses menjadikan sesuatu (benda atau perilaku) sebagai ciri dari setiap individu di dunia ini tanpa dibatasi oleh wilayah. Globalisasi belum memiliki definisi yang mapan, kecuali sekedar definisi kerja (working definition), sehingga bergantung dari sisi mana orang melihatnya. Ada yang memandangnya sebagai suatu proses sosial, atau proses sejarah, atau proses alamiah yang akan membawa seluruh bangsa dan negara di dunia makin terikat satu sama lain, mewujudkan satu tatanan kehidupan baru atau kesatuan ko-eksistensi dengan menyingkirkan batas-batas geografis, ekonomi dan budaya masyarakat.
Di sisi lain makna”globalisasi”adalah sebuah kontinitas lingkungan yang terkonstruksi    sebagai kesatuan utuh. Marshall McLuhans menyebut dunia yang diliputi kesadaran globalisasi in global village (desa buana). Dunia menjadi sangat transparan, sehingga seolah olah tanpa batas administrasi suatu Negara. Batas-batas geografis suatau Negara menjadi kabur. Globalisasi membuat dunia menjadi transparan akibat perkembangan pesat lmu pengetahuan dan teknologi serta adanya sstem informasi satelit. Arus globalisasi lambat laun semakin meningkat dan menyentuh hamper setiap aspek kehidupan sehari-hari. Globalisasi memunculkan gaya hidup cosmopolitan yang ditandai oleh berbagai kemudahan hubungan dan terbukanya aneka ragam informasi yang memungkinkan individu dalam masyarakat mengikuti gaya-gaya hidup baru yang disenangi (Muctarom, 2005).

. TEORI GLOBALISASI

Cochrane dan Pain menegaskan bahwa dalam kaitannya dengan globalisasi, terdapat tiga posisi teritori yang dapat dilihat yaitu :
1. Para Globalis percaya bahwa globalisasi adalah sebuah kenyataaan yang memiliki konsekuensi nyata terhadap bagaimana orang dan lembaga di seluruh dunia berjalan. Mereka percaya bahwa negara-neaga dan kebudayaan lokal akan hilang diterpa kebudayaan dan ekonomi global yang homogen. Meskipun demikian, para globalis tidak memiliki pendapat yang sama mengenai konsekuensi terhadap proses tersebut.
a. Para globalis positif dan optimis menanggapi dengan baik perkembangan semacam itu dan menyatakan bahwa globalisasi akan menghasilkan masyarakat dunia yang toleran dan bertanggung jawab.
b. Para globalis pesimis berpendapat bahwa globalisasi adalah sebuah fenomena negatif karena hal tersebut adalah bentuk penjajahan negara-negara barat , terutama Amerika Serikat, yang memaksa sejumlah bentuk budaya dan konsumsi yang homogen dan terlihat sebagai sesuatu yang benar dipermukaan. Beberapa dari mereka kemudian membentuk kelompok untuk menetang globalisasi (antiglobalisasi)
2. Para tradisionalis tidak percaya bahwa globalisasi tengah terjadi mereka berpendapat bahwa fenoena ini adalah sebuah mitos semata atau jika memang ada, terlalu dibesar-besarkan. Mereka merujuk bahwa kapitelisme telah menjadi fenomena internasional selama ratusan tahun. Apa yang kita tengah alami saat ini hanyalah merupakan tahap lanjutan atau evolusi dari produksi dan perdagangan kapital.
3. Para transformalis berada di antara para globalis dan tradisionalis. Mereka setuju bahwa pengaruh globalisasi telah sangat dilebih-lebihkan oleh para globalis. Namun mereka juga berpendapat baha sangat bodoh jika kita menyangkal keberadaan konsep ini. Posisi teoritis ini berpendapat bahwa globalisasi seharusnya dipahami sebagai “seperangkat hubungan yang saling berkaitan dengan murni melalui sebuah kekuatan , yang sebagian esar tidak terjadi secara langsung” mereka menyatakan bahwa proses ini bisa dibalik,terutama ketika hal tersebut negatif atau setidaknya dapat ikendalikan.

B. KONSEP GLOBALISASI
Istilah “globalisasi“ dari kata global, yang maknanya universal . Globalisasi belum memiliki definisi yang mapan, kecuali sekadar definisi kerja (working definition), sehingga tergantung dari sisi mana orang melihatnya. Ada yang memandangnya sebagai suatu proses sosial, atau proses sejarah, atau proses alamiah yang akan membawa seluruh bangsa dan negara di dunia semakin terikat satu sama lain, mewujudkan satu tatanan kehidupan baru atau kesatuan ko-eksistensi dengan menyingkirkan batas-batas geografis, ekonomi dan budaya masyarakat.
Bagi ilmuwan sosial yang memikirkan perlunya tata dunia ekonomi yang adil dan bagi mereka yang memihak terhadap yang lemah menyatakan bahwa globalisasi sebagai proyek negara adikuasa dengan menawarkan jalan keluar untuk mengatasi kemacetan pertumbuhan ekonomi dunia yang tidak lain adalah imperialisme dan kolonialisme dalam bentuknya yang paling mutakhir dengan dominasi ekonomi, politik dan budaya. Negara-negara yang kuat dan kaya praktis akan mengendalikan ekonomi dunia dan negara-negara kecil makin tidak berdaya karena tidak mampu bersaing.
Globalisasi juga dimaknai dengan peningkatan, keterkaitan dan ketergantungan antar-bangsa dan antar-manusia di seluruh dunia melalui perdagangan, investasi, perjalanan, budaya populer, dan bentuk-bentuk interaksi lainnya, sehingga batas-batas suatu negara tersamarkan. Di samping itu, globalisasi juga dikaitkan dengan berkurangnya kedaulatan negara (baca: peran negara) dalam melindungi kepentingan nasionalnya.
Dan secara sederhana, globalisasi dipahami sebagai suatu proses pengintegrasian ekonomi nasional bangsa-bangsa ke dalam suatu sistim ekonomi global dengan aktor perusahaan-perusahaan transnasional - Transnasional Corporations (TNCs), World Trade Organization (WTO), serta World Bank dan International Monetary Fund (IMF).

C. MACAM-MACAM GLOBALISASI

Macam-macam globalisasi :
1.      Globalisasi Di Bidang Ekonomi
a.       Globalisasi yang di dalamnya ada tuntutan di dunia berupa perdagangan internasional tanpa hambatan batas-batas negara (ekspor-impor).
b.      Contoh Globalisasi di Bidang Ekonomi
                                                              i.      Banyaknya supermarket
                                                            ii.      Adanya jual beli online
                                                          iii.      Terciptanya mesin-mesin canggih
                                                          iv.      Adaya ekspor impor
                                                            v.      Masuknya produk luar negeri dengan mudah
                                                          vi.      Terbukanya pasar bursa internasional
2.      Globalisasi Di Bidang Kebudayaan
a.       Telah menyebarluaskan perilaku dan nilai-nilai dari negara lain. Globalisasi ini juga dapat mengubah cara berfikir seorang sehingga dapat merubah tingkat budaya social.
b.      Contoh Globalisasi Di Bidang Kebudayaan
                                                              i.      Masuk dan menyebarkan budaya asing
                                                            ii.      Masuknya mode-mode pakaian luar negeri
                                                          iii.      Banyaknya imigrasi
                                                          iv.      Terjadinya pertukaran  budaya Internasional
                                                            v.      Hilangnya budya-budaya tradisional secara perlahan
3.      Globalisasi Di Bidang Politik
a.       Kebijakan suatu negara secara tidak langsung bisa atau akan mempengaruhi kebijakan di tingkat regional ataupun dunia.
b.      Contoh Globalisasi di Bidang Politik
                                                              i.      Dibentuknyan PBB
                                                            ii.      Timbulnya kerjasama antar negara
                                                          iii.      Hubungan bilateral anatar negara dapat dengan mudah dilakukan
                                                          iv.      Munculnya ideology-ideologi asing
4.      Globalisasi Di Bidang Informasi dan Komunikasi
a.       Telah menghasilkan teknologi informasi dan komunikasi yang sangat pesat. Kemajuan ini memudahkan manusia untuk berkomunikasi dan bertukar informasi dari dalam maupun luar negeri.
b.      Contoh Globalisasi di Bidang IPTEK
                                                              i.      Munculnya berbagai mavcam alat komunikasi (handphone)
                                                            ii.      Adanya internet
                                                          iii.      Munculnya video call (skype)
                                                          iv.      Informasi yang menyebar dengan cepat
                                                            v.      Dapat melihat suatu kejadian di dalam maupun luar dunia secara langsung
5.      Globalisasi Di Bidang Ideologi
a.       Berkembangnya globalisasi di bidang ini menyebabkan berkembangnya paham ideology asing di negara-negara dunia yang telah mempengaruhi sikap dan perilaku negara lain.
b.      Contoh Globalisasi di Bidang Ideologi
                                                              i.      Bahasa asing masuk dengan mudah
                                                            ii.      Perempuan bekerja tidak asing lagi
                                                          iii.      Masyarakat semakin heterogen
                                                          iv.      Hilangnya rasa gotong royong
                                                            v.      Timbulnya rasa egoism antar masyarakat.

D. PENGARUH GLOBALISASI
PENGARUH GLOBALISASI TERHADAP BANGSA INDONESIA
Banyak hal yang berkaitan dengan globalisasi baik itu positif maupun negative. Begitupun dengan dampak globalisasi itu sendiri. banyak pengaruh dari globalisasi itu sendiri baik dalam aspek hukum, ekonomi, moral, dan kehidupan bermasyarakat serta lainnya. sebelum masuk ke pembahasan mendalam mengenai pengaruh globalisasi, maka saya akan mendefinisikan globalisasi terlebih dahulu. Globalisasi adalah proses tatanan masyarakat yang mendunia dimana dimunculkan dari suatu pikiran kemudian ditawarkan kepada dunia untuk diikuti oleh bangsa lain kemudian mencapai kesepakan bersama untuk dijadikan patokan bagi bangsa bangsa diseluruh dunia. Terdapat kata dijadikan potokan bagi bangsa bangsa diseluruh dunia, artinya, bahwa globalisasi dijadikan tolak ukur untuk kesuksesan suatu Negara yang dikatakan Negara maju. Seperti Negara Amerika, Prancis , Jepang , dll
Globalisasi memang menjanjikan suatu Negara untuk lebih berkembang namun ingat, bahwa globalisasi juga memiliki dampak salah satunya seperti yang saat ini kita rasakan di Negara kita tercinta yaitu Indonesia. Tanpa kita sadari bahwa akibat dari globalisasi Negara kita telah dijajah oleh Negara lain dari aspek Teknologi , moralitas , ekonomi , dll. Disamping adanya dampak negative globalisasi juga memberikan dampak positif terhadap Negara kita dimana dengan adanya globalisasi dilihat dari aspek ekonomi Negara kita memiliki kesempatan untuk dapat turut serta di pasar Internasional sehingga meningkatkan devisa negara, tidak hanya itu globalisasi juga memberika efek positif dari sisi ekonomi yaitu terbuka luasnya kesempatan kerja bagi warga Negara Indonesia baik di dalam negri maupun kesempatan bekerja di luar negri. Dengan adanya hal hal tersebut secara perlahan akan meningkatkan kehidupan ekonomi bangsa yang dapat menunjang kehidupan nasional dan secara otomatis dapat mengurangi kehidupan kemiskinan.
Tak hanya dari aspek ekonomi, dari aspek politik dan sosial budaya , globalisasi juga memiliki dampak postif. Dampak positif dari aspek politik yaitu pemerintah dijalankan secara terbuka dan demokratis artinya jika pemerintah dijalankan secara jujur, bersih dan dinamis, tentunya mendapat tanggapan positif dari masyarakat. Tanggapan positif inilah berupa jati diri terhadap Negara menjadi meningkat dan kepercayaan mastarakat akan mendukung yang dilakukan oleh pemerintah. Dampak postif Globalisasi dari aspek sosial budaya yaitu kita dapat meniru pola pikir yang baik seperti etos kerja yang tinggi dan disiplin. Selain itu kita juga dapat bertukar ilmu pengetahuan tentang budaya suatu bangsa seperti yang terjadi saat ini banyak sekali generasi muda bangsa Indonesia tertarik untuk mempelajari budaya jepang baik dari segi bahasa , kesenian , pakaian adat , makanan , dll . begitupun sebaliknya sehingga setiap tahunnya dilakukan pertukaran pelajar antara Negara satu dengan Negara lainnya yang mewakili Negara nya untuk mempelajari kebudayaan Negara lain kemudian diceritakan ke Negara asalnya untuk menambah wawasan masyarakat masing masing Negara.

E. PERUBAHAN PERILAKU MASYARAKAT SEBAGAI AKIBAT GLOBALISASI

            Kemajuan telah mendorong terjadinya proses globalisasi. Globalisasi telah membawa perubahan pola perilaku bagi kehidupan masyarakat.berikut beberapa bentuk perubahan perilaku masyarakat sebagai akibat pengaruh globalisasi.
1.     Gaya Hidup
Gaya hidup adalah pola tingkah laku sehari-hari segolongan manusia dalam masyarakat. Gaya hidup menyangkut pekerjaan, kesenangan, dan lain-lain. Gaya hidup di era global telah banyak menggeser bentuk-bentuk tradisional kepada gaya hidup global yang berorientasi Barat. Kesenangan bergaya hidup global yang berorientasi Barat mulai melanda seluruh masyarakat, terutama Negara berkembang, seperti Indonesia.
2.     Makanan
Pada era global, masyarakat cenderung mengonsumsi makanan yang lebih praktis, seperti makanan cepat saji (fast food). Makanan cepat saji umumnya berasal dari Negara maju. Negara-negara maju memasarkan produknya ke seluruh dunia. Masyarakat semakin mudah mendapatkan makanan dari luar negeri, asalkan mereka memiliki banyak uang. Dengan mengonsumsi makanan dari luar negeri, maka masyarakat merasa lebih modern.
3.     Pakaian
Model pakaian dari dalam dan luar negeri di kenakan masyarakat. Ada pula sekelompok masyarakat yang meniru mode pakaian wisatawan asing atau mengikuti mode pakaian artis-artis barat dan local yang dilihat melalui sinema atau sinetron. Hal ini terjadi karena pada era global setiap orang memiliki kebebasan untuk menentukan pilihan cara berpakaian. Di era global, mode pakaian tradisional sudah banyak ditinggalkan, terutama oleh kalangan muda. Pada saat ini, masyarakat justru cenderung memilih pakaian praktis. Pakaian praktis adalah pakaian yang tidak rumit, sederhana, namun berkualitas.
4.     Komunikasi dan Informasi
Komunikasi dan informasi berperan penting dalam globalisasi di masyarakat. Teknologi komunikasi dan informasi yang di dukung sarana dan prasarana yang canggih mampu mempercepat globalisasi. Dengan perkembangan teknologi komunikasi dan informasi yang semakin maju, maka arus globalisasi semakin merambah ke seluruh dunia. Penggunaan perangkat teknologi tersebut ternyata membawa dampak bagi perubahan perilaku masyarakat. Bahkan, ada di antara mereka yang berubah menjadi individualistis, sombong, kurang peduli sosial, dan perilaku-perilaku lainnya

F. DAMPAK POSITIF DAN NEGATIF GLOBALISASI
Dalam Era Globalisasi ini kita tidak dapat menghindar dari arus derasnya perubahan sebagai akibat canggihnya teknologi informasi, telekomunikasi, tatanan ekonomi dunia yang mengarah pada pasar bebas, serta tingkat efisiensi dan kompetitif yang tinggi di berbagai bidang kehidupan. Negara maju menjadi kiblat era globalisasi Negara Indonesia. Suka atau tidak suka, mau atau tidak bangsa Indonesia harus mengikutinya, jika tidak akan ketinggalan terhadap globalisasi. Namun sebenarnya kita bisa menjadi Negara yang bisa mempengaruhi Negara lain.
Indonesia merupakan negara yang sebagaian besar sektor ekonominya dalam bentuk UMKM sehingga hal tersebut akan mempersulit indonesia untuk memasuki pasar global karena UMKM memiliki keterbatasan dengan modal dan teknologi. Apabila pada masa mendatang indonesia tidak mampu menghadapi persaingan perdagangan global, maka indonesia akan lebih bergantung pada negara-negara lain. Menghadapi persaingan global akan mengakibatkan kemenangan bagi yang kuat dan kekalahan bagi yang lemah dalam bersaing.
Globalisasi memasuki pasar dengan cara yang sistematis dengan tahapan pasar domestik, internasional, multinasional, global. Salah satu contoh globalisasi yang dapat terlihat nyata yaitu seperti di kota Makassar sendiri, dimana alfamatr dan indomart
sudah mulai meramba sampai kepelosok, Akibat dari hal tersebut yaitu para UMKM akan mati dengan sendirinya secara perlahan karena kalah bersaing dengan Alfamart dan Indomart yang berada di dekatnya. Kecuali UMKM tersebut mengubah diri menjadi lebih layak, maka UMKM tersebut bisa bersaing lagi.
Globalisasi seperti sistem ekonomi yang terdiri dari negara-negara kuat dan pemilik modal dari luar negeri. Sedangkan UMKM akan mati karena ketidak mampuan mereka dalam bersaing.
Bagaikan dua sisi mata uang koin. Munculnya globalisasi tentunya membawa dampak bagi kehidupan suatu negara termasuk Indonesia. Dampak globalisasi tersebut meliputi dampak positif dan dampak negatif di berbagai bidang kehidupan seperti kehidupan politik, ekonomi, ideologi, sosial budaya dan akan berdampak kepada nilai- nilai nasionalisme terhadap bangsa ini.
Sebagai bagian dari bangsa yang besar ini kita harus bisa memanfaatkan dampak positifnya seoptimal mungkin dan meminimalisir atau buanglah jauh-jauh dampak negatifnya. Hal tersebut semata-mata demi kepentingan bangsa ini agar semakin baik kedepannya.
Dan inilah dampak positif dan negatif globalisasi kepada bangsa Indonesia.
DAMPAK POSITIF GLOBALISASI
1.  Keterbukaan Informasi
Globalisasi membuat akses terhadap informasi semakin terbuka lebar, masyarakat bisa mendapatkan berbagai informasi dari banyak media, seperti televisi, internet, sosial media, dan lain-lain. Ini membuat masyarakat semakin terbuka, cerdas dan berpikir kritis. Ini merupakan salah satu dampak positif yang ditimbulkan dari globalisasi terhadap bangsa Indonesia.

2.  Komunikasi semakin mudah dan cepat
Dulu mungkin orang tua kita membutuhkan waktu lama (berhari-hari) untuk berkomunikasi dengan temannya yang berada dinegara lain melalui media komunikasi konvensional surat menyurat. Tetapi saat ini era tersebut sudah usang, masyarakat lebih menyukai menggunakan media komunikasi yang murah dan cepat yaitu dengan telepon, internet dan sosial media.

3.  Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi
Semakin berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia. Globalisasi memungkinkan orang-orang yang pintar di Indonesia menuntut ilmu diluar negeri seperti di Amerika Serikat dan Eropa. Dan jika sudah selesai diharapkan mereka bisa menerapkan dan mengaplikasikan ilmunya di Indonesia.

4.  Perekonomian Indonesia semakin menggeliat
Globalisasi membuat laju perekonomian dinegeri ini semakin menggeliat. Hal tersebut bisa terlihat dari neraca perdagangan kita yang terbilang baik karena nilai ekspor dan impornya relatif seimbang. Selain itu, Indonesia juga selalu dilirik oleh dunia internasional sebagai tempat terbaik untuk berinvestasi terutama untuk sektor pertambangan, pertanian dan industry.

5.  Meningkatnya taraf hidup masyarakat
Dunia yang tanpa batas saat ini memungkinkan seseorang untuk berusaha meningkatkan taraf hidupnya dan juga keluarganya. Tidak sedikit warga negara kita yang bekerja diluar negeri untuk membiayai kebutuhan keluarganya didalam negeri. Meskipun demikian, sudah seharusnya era globalisasi ini diimbangi dengan manusia yang berpendidikan dan berkarakter.

6.  Persaingan yang sehat
Dengan globalisasi, perekonomian kita dapat menyamakan tarif untuk ekspor impor semua negara sehingga kegiatan perdagangan menjadi semakin cepat dan persaingan juga sehat.

DAMPAK NEGATIF GLOBALISASI
1.  Informasi tak terkendali
Arus informasi yang tak terkendali. Tidak semua informasi itu baik untuk kita, ada juga informasi yang tidak baik dan tidak sesuai dengan kepribadiaan kita. Oleh karena itu, era globalisasi ini harus diimbangi dengan Spiritual Quotient ( SQ ).

2.  Kebarat – baratan
Menjamurnya budaya barat. Seperti yang dirasakan oleh bangsa Indonesia saat ini, Kenyataannya saat ini banyak sekali budaya barat yang diadopsi di Indonesia, akan tetapi sebaliknya, jarang sekali orang-orang yang mau melestarikan budaya asli Indonesia itu sendiri. Jika hal itu baik maka boleh kita tiru, jika sebaliknya maka buanglah jauh-jauh.

3.  Sikap individualisme
Saat ini, kita memerlukan bantuan alat atau perangkat untuk mempermudah aktifitas kita dan kita merasa tak perlu lagi bantuan manusia. Hal ini yang menyebabkan manusia semakin individualistik, padahal hakikat manusia sebenarnya adalah mahluk sosial. Kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan menyebabkan orang-orang cenderung individualistis.

4.  Kesenjangan sosial semakin besar
Meningkatnya konsumerisme dikalangan masyarakat Indonesia. Sifat Konsumtif dibentuk oleh kita yang cenderung berbelanja produk-produk yang kita inginkan bukan yang kita perlukan. Kemudahan akses dalam berbelanja dan menbanjirnya produk-produk dari luar menyebabkan pola hidup konsumtif semakin merajalela.

5.  Hilangnya rasa cinta terhadap produk dalam negeri
karena banyaknya produk luar negeri yang membanjiri Indonesia. Dengan hilangnya rasa cinta terhadap produk dalam negeri menunjukan gejala berkurangnya rasa cinta masyarakat kita terhadap bangsa indonesia. Karena hal tersebut, maka dapat berdampak terhadap perekonomian dalam negeri, pendapatan warga negara Indonesia sendiri menjadi berkurang, karena kebanyakan warga Indonesia lebih suka membeli makanan dan lain-lain yang berbau luar negeri.

Nah seperti itulah dampak positif dan negatif globalisasi yang masuk ke tanah air ini. Sebagai warga negara yang baik dan mencintai negeri ini sudah seharusnya untuk kita mengoptimalkan manfaat dari globalisasi dan meminimalisir atau membuang jauh-jauh dampak negatifnya. Tentunya kita semua berharap dengan globalisasi ini kita menjadi bangsa yang besar dimana masyarakatnya menjadi makmur dan sejahtera.
Siapa yang memiliki modal yang besar akan semakin kuat dan yang lemah tersingkir. Pemerintah hanya sebagai regulasi dalam pengaturan ekonomi yang mekanismenya akan ditentukan oleh pasar.
Sektor-sektor ekonomi rakyat yang diberikan subsidi semakin berkurang, koperasi semakin sulit berkembang, dan penyerapan tenaga kerja dengan pola padat karya sudah semakin ditinggalkan.

G. PERAN DAN POSISI INDONESIA PADA ERA GLOBALISASI
Pengertian dan Ruang Lingkup Globalisasi
Perkembangan pasar global yang momentumnya bersamaan dengan proses reformasi di Indonesia. Oleh karena itu, dibutuhkan upaya transformasi dari aspek profesionalitas kepada semua pihak, terutama kalangan pemerintah, swasta, dan generasi muda sebagai pewaris perjuangan bangsa dan negara dalam menyongsong era globalisasi guna mewujudkan masyarakat madani.
Aspek-aspek transformasi tersebut antara lain :
1. Transformasi dari Orientasi lokal menuju orientasi global
2. Sendiri menuju aliansi dan jaringan
3. Orientasi teknis menuju orientasi pasar
4. Fokus pada hasil menuju fokus pada nilai tambah
5. Sikap reaktif dan pasif menuju sikap proaktif dan inovatif
6. Orientasi jumlah dan kebutuhan menuju orientasi etika dan profesionalisme
Ditandatanginanya GATT (General Agreement on Trade and Tariff/GATT) mengakibatkan terjadinya perubahan mendasar pola perdagangan antarnegara. Sedangkan di bidang perdagangan jasa (services) disepakati beberapa yang saling terkait antara satu prinsip dengan prinsip yang lain yang dtuangkan dalam suatu perjanjian perdagangan jasa (General Agreement on trade of services/GATS) yang terdiri dari prinsip utama (Prinsip MFNs dan prinsip national treatment) dan prinsip dasar (modalities dan presence of natural person). Sedangkan di bidang investasi disepakati prinsip Trade related Investment Measures (TRIMs) atau perdagangan terkait investasi yang berisi setiap kegiatan investasi yang menghasilkan output yang diperdagangakan secara internasional tidak boleh dihambat.
Kemajuan pesat Iptek telah mengubah pola kegiatan ekonomi masyarakat yang dapat digambarkan dengan pendekatan yang digunakan oleh Richard Crawford dalam bukunya yang cukup terkenal yaitu In The Era of Human Capital.Tahap-tahap kegiatan masyarakat seiring dengan perkembangan iptek terdiri dari tahap ekonomi pertanian (Agriculture economy), tahap ekonomi industri (Industrial economy) dan tahap ekonomi iptek (Knowledge economy).

Pandangan Umum Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), permasalahannya pada Era Globalisasi
Pada masa awal kemerdekaan isu persatuan dan kesatuan bangsa menjadi isu terpenting bagi proklamator RI Soekarno dan Mohammad Hatta. Tema yang ditekankan pada masa itu adalah penanaman kesadaran berbangsa, cinta tanah air dan sosialisme Bhenika Tunggal Ika. Akan tetapi, disana-sini terdapat gangguan berupa pemberontakan daerah atas pusat. Pemberontakan ini menjadi sebuah keharusan sejarah demi tercapainya kematangan negara kesatuan.
Ikatan kedaerahan yang terus menguat makin memperlemah rasa kesatuan berbangsa dan bertanah air.Tanpa mesti memakai media kekerasan, sementara waktu memang dapat dipahami tuntutan sebagian daerah karena ketidakpuasan mereka terhadap pusat. Ekpose atas ketidakpuasan tersebut memang diperlukan semata-mata untuk menyadaradarkan pusat bahwa rasa ketidakadilan daerah bukan lagi menjadi rahasia umum dan di atas kertas. Program  otonomi daerah,pusat benar-benar menyadari akan pentingnya pemerataan ekonomi dan keadilan sosial terhadap seluruh daerah. Terbukti dengan perlakuan pusat terhadap daerah Aceh dan Irian Jaya yang memberikan otonomi khusus kepada mereka ( 2 daerah yang berpotensi membentuk negara sendiri)
Dalam kaitannya dengan otonomi daerah, otonomi daerah akan memeperkokoh NKRI. Sehingga struktur geografis yang terhampar luas dengan kemajemukan masyarakat perlu diakomodasi melalui desentralisasi untuk menciptakan efisiensi dan inovasi dalam pemerintahan, serta menjamin integrasi bangsa.

Krisis Multi Dimensi dan Program Reformasi yang Dijalankan
 Krisis ekonomi dan politik tersebut terus terakumulasi yang akhirnya berimbas kepada krisis sosial. Adapun krisis sosial yang muncul di tengah masyarakat dapat diidentifikasi menjadi beberapa bentuk:
1.    Krisis kepercayaan kepada kepastian hukum
2.    Krisis identitas dan persaudaraan berbangsa dan bernegara
3.    Krisis budaya dan etika


Agenda Ekonomi
Agenda ekonomi itu bisa dikelompokkan dalam beberapa aspek, yaitu:
1.        Aspek Pengelolaan Perekonomian Nasional, meliputi :
a.   Prinsip keadilan dan pemerataan dalam rangka pemberdayaan ekonomi rakyat maupun penegakan hukum di setiap bidang ekonomi
b.    Transparansi dan kejujuran yang menciptakan suatu good governance dalam pengelolaan ekonomi nasional.
c.     Pengembangan institusi dan kelembagaan yang credible dan capable menjawab tugas, tanggung jawab dan tantangan masa depan ekonomi bangsa.
d.    Koordinasi dan sinergi kerja yang berbasis kepada kesamaan visi, misi dan tujuan serta tanggung jawab berbangsa dan bernegara antar berbagai komponen bangsa yang terlibat.

2.         Aspek Pemulihan Sektor Riil, meliputi :
a.     Prinsip pemberdayaan dalam berbagai hal yang meliputi peningkatan kapabilitas dan daya saing pelaku ekonomi, kebijakan ekonomi yang kondusif untuk pemulihan, dan pemulihan kepercayaan dunia internasional akan iklim ekonomi indonesia yang baik.
b.    Pemerataan dalam pemanfaatan aset-aset produktif bangsa dalam perspektif pemberdayaan dan optimalisasi harta kekayaaan negara (HKN) yang berlimpah namun belum sepenuhnya terkelolah dengan baik.
3.         Aspek Penyehatan Kondisi Keuangan
a.     Pemberdayaan kapabilitas keuangan negara dengan upaya penurunan defisit, peningkatan
pendapatan, dan optimalisasi pemanfaatan keunagan negara.           
b.  Pengembangan prinsip transparansi dan tanggung jawab setiap penggunaan dan
pemanfaatan dana publik.
c.  Penyehatan perbankan nasional dalam rangka mendukung pemulihan sektor riil maupun mengembalikan kepercayaan masyarakat kepada sistem perbankan nasional.
d.   Pemberdayaan institusi atau lembaga pengelola keuangan negara, mulai dari departemen
lembaga negara, BUMN/BUMD, badan-badan serta institusi lainnya.




BAB III
KESIMPULAN


1.      Globalisasi  merupakan suatu proses yang mencakup keseluruhan dalam berbagai bidang kehidupan sehingga tidak tampak lagi adanya batas-batas yang mengikat secara nyata, sehingga sulit untuk disaring atau dikontrol.
2.      Bahwa proses terjadinya globalisasi dalam aspek sosial terjadi dengan cara melalui media televise baik secara langsung maupun tidak langsung, serta melalui interaksi yang terjadi dimasyarakat.
3.      Bahwa dampak yang ditimbulkan era globalisasi pada aspek sosial yaitu terjadi perubahan ciri kehidupan masyarakat desa yang tadinya syarat dengan nilai-nilai gotong royong menjadi individual, serta sifat ingin selalu instant pada diri seseorang.
4.      Bahwa penanggulangan pada dampak era globalisasi pada aspek sosial diantaranya diadakannya pembangunan kualitas manusia, pemberian life skill, memberikan sikap hidup yang global dan menumbuhkan wawasan, identitas rasional serta menciptakan pemerintahan yang transparan dan demokratis.



 


DAFTAR PUSTAKA
Ø  ^ a b Al-Rodhan, R.F. Nayef and Gérard Stoudmann. (2006). Definitions of Globalization: A Comprehensive Overview and a Proposed Definition.
Ø  ^ a b Albrow, Martin and Elizabeth King (eds.) (1990). Globalization, Knowledge and Society London: Sage. ISBN 978-0803983243 p. 8. "...all those processes by which the peoples of the world are incorporated into a single world society."
Ø  ^ Paul James (2005). "‘Arguing Globalizations: Propositions Towards an Investigation of Global Formation’". Globalizations. vol. 2 (no. 2): 193–209. Manfred B. Steger and Paul James (2013). "‘Levels of Subjective Globalization: Ideologies, Imaginaries, Ontologies’". Perspectives on Global Development and Technology. vol. 12 (no. 1–2).
Ø  ^ Koplan JP, Bond TC, Merson MH, et al.; Consortium of Universities for Global Health Executive Board. Towards a common definition of global health. Lancet. 2009;373:1993–1995.
Ø  ^ Patel V, Prince M. Global mental health – a new global health field comes of age. JAMA. 2010;303:1976–1977.












Tidak ada komentar:

Posting Komentar